Jumat, 22 April 2011
si Jay Cadel
Istriku Masih belum Hamil coy" kata jay membuka obrolan. 2 bulan kita nggak ketemu karena sudah tidak kerja bersama lagi. malam minggu di bali nangkring di lesehan dimana aku sudah kangen sekali dengan teh susu jahe dan jadah bakar isi coklat bubuknya. Jay 28 tahun berprofesi sebagai pemasang antenna tower, pekerjaannya sangat beresiko,dan itu tidak diikuti dengan upah yang sepadan dengan beradu nyawa setiap hari. istrinya riani lebih tua tiga tahun darinya berprofesi pegawai toko franchise kacamata. mungkin sudag 8 tahun mereka menanti hadirnya buah hati,mereka tidak pernah berhenti berusaha mulai dari minum pil subur sampai akupuntur, test kesuburan mereka berdua pun dinyatakan keduanya subur. kadang dalam perjuangan ini mereka sempat down, tapi mereka tetap bisa kembali berusaha dan tidak menyerah.
Jay tipe pekerja keras,segala peluang dia coba untuk sukses dengan berbagai skillnya tapi kebutuhan hidup saat ini juga membuat penghasilannya selalu impas. masalah keluarga dan segudang impian sukses memenuhi otaknya. Jay hanya berpendidikan STM, menyadarinya dan akhirnya dia menempuh jalur kuliah dengan berbagai cara membiayai kuliahnya agar bisa berkarir lebih baik lagi.
Jay bertubuh kecil tapi atletis,tahun lalu musibah kecelakaan motor membuat kaki kirinya patah dan di sangga besi yang sampai sekarang dia berjalan sedikit tidak seimbang.riani bertubuh gemuk sekali jadi aneh karena riani lebih suka membonceng Jay ketika naik motor berdua. riani ini cerewet dan penggerutu, sangat suka wisata kuliner berbagai franchise atau resto terkenal atau lifestyle update wanita dia juga mengikutinya. Jay mencoba selalu bisa membahagiakan istrinya dan tidak jelas dia tipe lelaki takut istri atau terlalu cinta..mungkin itu adalah pengalihan dari efek mereka yang terlalu lama belum dikaruniai buah hati mereka melupakan sesaat sedih di hati akan hadirnya sosok yang meramaikan petak rumah kecilnya.
Langganan:
Postingan (Atom)